MATERI 1 KELAS 7

Bab 1 Objek IPA dan Pengamatannya

Pada bab yang pertama ini, kita akan membahas tentang apa aja sih ruang lingkup IPA itu? Dan untuk mempelajarinya kita harus ngapain aja? oke kita simak aja ya.

Sebelum kita masuk ke dalam materi inti, kita harus tahu terlebih dahulu apa saja yang menjadi ruang lingkup IPA.

Seperti yang sudah kalian ketahui, IPA itu kan kepanjangan dari "Ilmu Pengetahuan Alam", iya kan. Nah berarti ruang lingkup yang nanti bakal kita bahas ya nggak bakal jauh dari yang namanya ALAM.

Sekarang yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah "apa aja sih yang ada di alam?"

Jawabannya ada banyak pasti, hewan, tumbuhan, air, udara, sinar matahari, tanah, dan lain sebagainya. Namun secara garis besarnya, objek di alam itu dikategorikan menjadi 2, yaitu objek Biotik dan objek Abiotik

Objek pengamatan IPA terdiri dari Objek Biotik dan Objek Abiotik
Sekarang coba deh kalian bayangin, objek ipa kan buanyak ya, hewan aja banyak jenisnya, tumbuhan juga sama.

Terus, gimana dong caranya supaya kita bisa mengamati, menyelidiki, dan mengenali tentang objek-objek IPA tersebut?

Para ilmuwan jaman dahulu sudah membuat dan menyepakati sebuah metode atau cara untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan erat dengan IPA.

Metode tersebut adalah Metode Ilmiah.

Metode Ilmiah adalah merupakan cara-cara atau langkah-langkah yang digunakan oleh para ilmuwan untuk menyelesaikan suatu masalah keilmuan.

Di dalam metode ilmiah terdapat beberapa proses yang harus dikuasai, yaitu:
  • Pengamatan
Merupakan proses menyelidiki suatu objek dengan menggunakan alat indera ataupun alat bantu. 

Misalnya mengamati seekor burung di atas dahan pohon dengan menggunakan indera penglihatan (mata) dan alat bantu (teropong).


  • Membuat inferensi
Setelah kita melakukan pengamatan pada sebuah objek.

Maka selanjutnya adalah merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dan dihubungkan dengan berbagai teori yang ada.

Kemudian berdasarkan penjelasan tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan.


  • Mengomunikasikan
Kesimpulan yang sudah diperoleh, selanjutnya kita sampaikan kepada orang lain (publik) secara jelas dan terperinci, sehingga orang lain dapat memahami dengan baik apa yang ingin kita sampaikan.


Langkah-Langkah Metode Ilmiah

Setelah kalian mengetahui apa aja proses yang harus kalian kuasai di dalam metode ilmiah.

Sekarang saatnya kalian harus tahu urutan langkah-langkah metode ilmiah yang harus dilakukan.

Berikut langkah-langkah metode ilmiah:

  1. Merumuskan masalah
  2. Mengumpulkan data
  3. Membuat hipotesis atau dugaan sementara
  4. Melakukan eksperimen atau percobaan
  5. Menarik kesimpulan
  6. Menguji kembali kesimpulan dengan percobaan ulang

Catatan penting nih : langkah-langkah metode ilmiah tersebut harus berurutan alias jangan ngacak.


Apa sih manfaatnya?

Kemampuan penyelidikan ilmiah IPA merupakan keterampilan sepanjang hayat yang dapat digunakan dalam mempelajari berbagai macam ilmu, termasuk dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun kegunaan belajar IPA dalam kehidupan sehari-hari antara lain: 
a) Memahami berbagai hal di sekitar kita
b) Berfikir logis dan sistematis
c) Meningkatkan kuaitas hidup
d) Menyelesaikan masalah


Pada pembahasan kali ini saya akan fokuskan ke salah satu proses dari Metode Ilmiah yaitu Pengukuran

Pengukuran sebagai Bagian dari Pengamatan

Kalian pernah melakukan yang namanya "mengukur" ga? Coba deh sebutin.....

Hmmm...

Pasti semua orang termasuk kalian pernah melakukan yang namanya pengukuran, iya kan?

Misalnya nih, kalian pernah mengukur tinggi badan atau mengukur suhu tubuh pas sakit.

Nah, berarti kalian sudah melakukan salah satu kegiatan dari pengamatan, yaitu pengukuran tinggi dan suhu badan.

Mengukur merupakan kegiatan penting dalam kehidupan dan kegiatan utama di dalam pembelajaran IPA.


Pengertian Pengukuran
Mengukur atau pengukuran merupakan suatu kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan.

Coba kalian perhatikan kalimat tersebut!

Di dalam kalimat pengertian mengenai pengukuran tersebut ada 2 istilah yang nantinya akan sering kita gunakan pada pembahasan selanjutnya.

Coba tebak mana istilah yang dimaksud...!

Yap betul sekali.

2 istilah yang erat kaitannya dengan pengukuran adalah Besaran dan Satuan.

Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur, dapat dinyatakan dengan angka, dan memiliki satuan.
Sedangkan ....

Satuan merupakan pembanding dalam besaran yang diukur

Jadi bisa dikatakan bahwa Besara merupakan bagian dari pengukuran, dan di dalam besaran tersebut.

Sekarang kita bahas terpisah antara Besaran dan Satuan.

1. Besaran

Besaran terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Besaran Pokok dan Besaran Turunan.

Bedanya apa? Yuk kita simak.

1. Besaran Pokok

Besaran pokok merupakan besaran awal yang telah ditentukan terlebih dahulu, dan terdiri dari 7 besaran. Yaitu:

  • Panjang, dengan satuan Meter (m)
  • Massa, dengan satuan Kilogram (Kg)
  • Waktu, dengan satuan Sekon (s)
  • Kuat Arus, dengan satuan Ampere (A)
  • Suhu, dengan satuan Kelvin (K)
  • Intensitas Cahaya, dengan satuan Candela (Cd)
  • Jumlah zat, dengan satuan Mole (mol)

Itulah 7 besaran pokok yang harus kalian ingat dan pahami.

Jika ada besaran selain yang disebutkan di atas, berarti besaran tersebut masuk ke dalam besaran turunan.


Tahukah kalian? Kalau Besaran Pokok sering disebut juga sebagai Besaran Induk


2. Besaran Turunan

Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok.

Ada banyak besaran turunan yang ada di dunia, di antaranya:


  • Luas, dengan satuan m2
  • Volume, dengan satuan m3 
  • Kecepatan, dengan satuan m/s
  • Percepatan, dengan satuan m/s2
  • Gaya, dengan satuan Newton
  • Usaha, dengan satuan Joule
  • dll....

Untuk besaran sudahselesai.

Sekarang kita lanjutkan ke Satuan.

2. Satuan
Satuan merupakan pembanding dalam suatu pengukuran
Satuan terbagi menjadi 2, yaitu Satuan Baku dan Satuan Tidak Baku.

Satuan yang disepakati adalah satuan baku atau disebut juga dengan Satuan Internasional (SI).

Dalam Satuan SI (sistem Internasional), setiap jenis ukuran memiliki satuan dasar.

Contohnya panjang memiliki satuan dasar meter. 

Untuk hasil pengukuran yang lebih besar atau kecil digunakan awalan-awalan kilo, mili, mikro dan lain-lain.


Alat Ukur

1. Alat Ukur Panjang

Panjang menggunakan satuan dasar SI meter (m). 

Satu meter standar baku sama dengan jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299792458 sekon.

Beberapa alat ukur panjang diantaranya: mistar atau penggaris, pita ukur, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.

2. Alat Ukur Massa

Massa adalah jumlah materi yang terkandung dalam suatu benda.

Dalam SI massa menggunakan satuan dasar kilogram (kg).

Satu kilogram standar baku sama dengan massa sebuah silinder yang terbuat dari campuran platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Paris, Prancis.


Massa 1 kg setara dengan 1 liter air pada suhu 4oC.

Massa suatu benda dapat diukur dengan Neraca atau Timbangan

3. Alat Ukur Waktu

Waktu adalah selang antara dua kejadian atau dua peristiwa. Satuan SI untuk waktu adalah sekon (s). 

Satu sekon standar (baku) adalah waktu yang dibutuhkan atom Cesium untuk bergetar 9.192.631.770 kali.

Waktu dapat diukur dengan jam tangan atau stopwatch.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar