MATERI 1 KELAS 8

Silahkan baca materi tentang GLB dan GLBB di bawah ini!

Sudah sepuluh menit sejak mobil memasuki jalan tol. Jalanan yang lengang membuat Rogu sedikit mengantuk. Dia melirik ke arah speedometer. Jarum tepat mengarah ke angka 60. Apa perbedaan GLB dan GLBB?

“Ngantuk deh, daritadi 60 km per jam terus,” kata Rogu kepada supir.

Si supir melirik ke sebelah kiri. Menatap wajah Rogu yang menguap. “Abisnya enak. Jalanannya kosong gini.”

“Iya, tapi kan jalanannya lurus doang. Nggak seru.”

“Kamu mau tahu yang seru?” tanya supir.

Rogu mengangguk.

Supir kemudian menjelaskan kalau peristiwa yang sedang menimpa mereka, termasuk ke dalam Gerak Lurus Beraturan (GLB) dalam fisika.

“Maksudnya GLB? Itu karena mobil ini bergerak dalam kecepatan tetap di jalan yang lurus ya?”

Si supir mengangguk mantap. “Tepat. Beda kalau saya naikkan kecepatannya perlahan-lahan dalam waktu yang konstan. Misalnya, setiap 5 menit saya naikkan menjadi 5km/jam, maka maka gerakannya berubah jadi Gerak Lurus Berubah Beraturan. Atau biasa disebut GLBB.”

GLB

Dari perjalanan Rogu di tol tadi, mungkin kita sedikit mendapat gambaran tentang perbedaan antara GLB dan GLBB. Kalau begitu, sekarang kita bahas satu per satu yuk.

Baca juga: Mengetahui Konsep Gerak Lurus

Secara definisi, GLB (Gerak Lurus Beraturan) adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus yang mempunyai kecepatan tetap. Adapun contoh dari GLB adalah kereta yang bergerak di rel yang lurus dan datar, serta mobil di jalan tol lurus yang dijalankan dengan kecepatan tetap.

                                      

Dari rumus di atas, kita jadi tahu kalau faktor yang mempengarui GLB hanya kecepatan dan waktu. Karena kecepatanya tetap, sehingga kita dapat membuat grafik hubungan antara jarak terhadap waktu seperti berikut:

Grafik jarak terhadap waktu akan menjadi garis diagonal. Hal ini disebabkan karena pada GLB, tidak ada perubahan kecepatan pada benda.


Berbeda dengan GLB, GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus yang mempunyai percepatan tetap. Artinya, kecepatan gerakan si benda ini berubah (bisa bertambah cepat atau bertambah lambat), tapi secara teratur. Contohnya, gerak penerjun payung, gerak benda jatuh bebas, atau mobil Rogu yang sengaja ditambah kecepatannya secara konstan tadi.

 

Hayo, masih ingat gak dengan rumus GLB sebelumnya? Kalau iya, apa bedanya dengan rumus GLBB ini?

Ya, betul.

Pada rumus ini, ada variabel “a”, yang berarti percepatan.

Pada GLBB, karena kecepatan bendanya berubah, maka ada percepatan di sana. Sehingga, apabila kita buat dalam grafik, hasilnya akan seperti berikut:

Grafik ketika kecepatan dipercepat (a), dan ketika kecepatan diperlambat (b)

 

Pada dasarnya, perbedaan antara GLB dan GLBB adalah kecepatannya. Pada GLB, kecepatan benda tetap (tidak berubah). Itu berarti percepatannya nol. Di sisi lain, kecepatan benda di GLBB selalu berubah, tapi dalam keadaan teratur sehingga timbul percepatan.

Nah, sekarang sudah tahu, kan, apa perbedaan antara GLB dan GLBB? Kalau kamu ada kendala terkait materi seperti ini, tanya dan share aja PR-mu lewat ruanglesonline!

Gaya adalah tarikan atau dorongan yang terjadi pada suatu benda. Gaya ini menimbulkan perubahan posisi, gerak atau perubahan bentuk benda. Gaya memiliki nilai dan arah, sehingga masuk ke dalam besaran vektor. Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, gaya disimbolkan dengan Force (f) dan satuan gaya adalah Newton (N). Pengukuran gaya dilakukan dengan alat yang disebut dinamometer atau neraca pegas. Untuk melakukan sebuah gaya diperlukan tenaga. Semakin besar gaya yang hendak dilakukan, maka semakin besar pula tenaga yang harus dikeluarkan.          

 

Gaya memiliki beberapa sifat, yaitu: Gaya mampu mengubah arah gerak benda Gaya mampu mengubah bentuk benda Daya mampu mengubah posisi benda dengan cara menggerakkan atau memindahkannya Baca juga: Gaya pada Gerak: Pengertian dan Pengaruhnya Rumus gaya Gaya memiliki tiga rumus dasar untuk menjelaskan gerak benda. Tiga rumus tersebut, yaitu:            

     Hukum   Newton 1 Jika penjumlahan atau pengurangan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, benda yang semula diam tetap diam. Serta benda yang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan. Sehingga rumus hukum Newton 1 adalah ∑F = 0 Keterangan: ∑F = resultan gaya (kilogram m/s2)                                                                                                                            Hukum Newton 2 Percepatan atau perubahan dari kecepatan gerak benda selalu berbanding lurus dengan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda dan selalu berbanding terbalik dengan massa benda.                                       

 Hukum Newton 2 dapat dihitung dengan rumus: ∑F = m.a Keterangan: ∑F = resultan gaya (kilogram m/s2) m = massa benda (kilogram) a = percepatan (m/s2)                                                                                                               

 Baca juga: Hukum Gravitasi Newton Hukum Newton 3 Jika suatu benda memberikan gaya terhadap benda kedua, maka benda kedua akan membalas gaya dari benda pertama dengan arah berlawanan.

           Rumus Hukum Newton 3 adalah ∑Faksi = -∑Freaksi Macam-macam gaya Berdasarkan sentuhannya, gaya terbagi menjadi dua, yaitu: Gaya sentuh Gaya sentuh adalah gaya yang bekerja dengan sentuhan. Suatu gaya akan menghasilkan efek bila terjadi sentuhan dengan benda yang akan diberikan gaya tersebut. Bila tidak terjadi sentuhan, gaya tidak akan bekerja pada benda. Gaya ini muncul ketika benda bersentuhan dengan benda lain sebagai sumber gaya.

 Contohnya, seseorang yang memindahkan meja harus menyentuh meja dan mendorongnya untuk berpindah tempat. Hal tersebut terjadi sentuhan antar manusia sebagai sumber gaya, pada meja yang diberikan gaya. Jika tidak disentuh, meja tidak akan bergeser. Baca juga: Rumus Skala Peta, Menghitung Jarak Sebenarnya dari Jarak di Peta Gaya tak sentuh Gaya tak sentuh merupakan gaya yang akan bekerja tanpa terjadinya sentuhan. Efek dari gaya yang dikeluarkan sumber daya tetap dapat dirasakan oleh benda meski tak bersentuhan. Contohnya, gaya magnet dan gaya gravitasi. Jika seseorang meletakkan besi di dekat megnet, maka besi akan tertarik ke arah magnet.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar